Kisah Nyata Pemuda Yang Ajalnya Ditangguhkan Oleh Allah SWT | Sebuah kisah nyata yang patut kita jadikan sebagai pelajaran
bagi betapa maha besarnya Allah SWT. Sebuha kisah tentang seorang pemuda yang
sudah ditetapkan hari kematiannya oleh Allah, tetapi dengan kemurahanNya Allah
berkehendak menangguhkan ajalnya bukan saja satu atau dua hari, tapi hingga
puluhan tahun. Apa sebabnya?
Kematian adalah hak mutlak Allah Swt. Tidak ada seorangpun
di dunia ini yang mengetahui kapan seseorang akan meninggal, pada jam berapa
dan dimana. Mungkin dengan teknologi orang bisa memprediksi kematian seseorang,
tapi maju mundurnya kematian adalah tetap hak Allah Swt .
Apakah ajal yang sudah ditetapkan oleh Allah bisa berubah? Tentu
jika Allah berkehendak, sangat bisa. Allah yang menetapkan, Allah juga yang
bisa merubahnya. Berikut sebuah contoh kisah yang benar - benar terjadi pada
masa nabi Ibrahim as .
Suatu hari , Malaikat Maut mendatangi Nabi Allah Ibrahim ,
dan bertanya , " Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim ?
"
" Anak muda yang tadi maksudnya ? " Tanya Ibrahim
. " Itu sahabat sekaligus muridku . "
" Ada apa dia datang menemuimu ? "
" Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan
pernikahannya besok pagi . "
" Wahai Ibrahim , sayang sekali , umur anak itu tidak akan
sampai besok pagi . " Habis berkata seperti itu Malaikat Maut pergi meninggalkan Nabi Allah
Ibrahim .
Hampir saja Nabi Allah Ibrahim tergerak untuk memberitahu
anak muda tersebut , untuk menyegerakan pernikahannya malam itu juga dan
memberitahu tentang kematian anak muda itu besok . Tapi langkahnya terhenti .
Nabi Allah Ibrahim memilih ' kematian ' tetap menjadi rahasia Allah .
Esok paginya , Nabiyallah Ibrahim ternyata melihat dan
menyaksikan bahwa anak muda tersebut tetap bisa melangsungkan pernikahannya .
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun
berganti tahun, Nabiyallah Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang umurnya
.
Hingga usia anak muda ini 70 tahun , Nabiyallah Ibrahim
bertanya kepada Malaikat Maut , apakah dia berbohong tempo hari sewaktu
menyampaikan bahwa anak muda itu umurnya tidak akan sampai besok pagi ?
Malaikat Maut menjawab bahwa dirinya memang akan mencabut
nyawa anak muda tersebut , tapi Allah menahannya .
" Apa gerangan yang membuat Allah menahan tanganmu
untuk tidak mencabut nyawa anak muda tersebut , dulu ? "
" Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya ,
anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya . Dan ini yang
membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut , hingga
engkau masih melihatnya hidup . "
Kematian memang di tangan Allah. Justru itu, memajukan dan memundurkan kematian
adalah hak Allah. Dan Allah memberitahu lewat sabda Rasul - Nya , Muhammad
Shallahu ` Alaih bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur . jadi , bila disebut
bahwa ada sesuatu yang bisa menunda kematian , itu adalah ... sedekah .
Maka, lihatlah kanan
- kiri Anda , lihat - lihatlah sekeliling Anda . Bila Anda menemukan ada satu -
dua kesusahan di depan mata Anda, maka sesungguhnya itulah kesempatan bagi anda
untuk mengulurkan pertolongan. Karena bisa jadi kesusahan itu ditampakkan oleh
Allah untuk memperpanjang umur Anda . Apakah Anda bersedia menolongnya atau
tidak . Bila bersedia , maka kemungkinan besar memang Allah akan memperpanjang
umur Anda. Dan kita tidak tahu kapan ada mendapatkan kesempatan seperti itu
lagi.
Tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan ajalnya akan
tiba . Dan , tidak seorang pun yang mengetahui dalam kondisi apa ajalnya tiba.
Maka mengeluarkan sedekah bukan saja akan memperpanjang umur , melainkan juga
memungkinkan kita meninggal dalam keadaan baik .
Bukankah sedekah akan mengundang cinta Allah ? Sedangkan
kalau seseorang sudah dicintai oleh Allah , maka tidak ada masalah yang tidak
diselesaikan, tidak ada keinginannya yang tidak dikabulkan, tidak ada dosanya
yang tidak diampuni, dan tidak ada nyawa yang dicabut kecuali tentu dalam
keadaan husnul khatimah .
Semoga kisah di atas dapat memberikan inspirasi bagi kita
semua untuk lebih ringan dan ikhlas dalam mengeluarkan sedekah, sekecil atau
sebesar apapun yang kita keluarkan. Wallu a’lam…
0 comments:
Post a Comment