Tidak seorangpun tahu kapan akan menemui ajal. Karena
kematian adalah salah satu rahasia Allah. Memang Allah sudah memberikan
tanda-tanda kematian itu kepada setiap orang. Tapi banyak yang tidak sadar akan
tanda-tanda yang sudah disampaikan Allah itu. Sehingga banyak diantara kita
yang tidak bersiap-siap menantikan datangnya kematian.
Allah berfirman: "Setiap yang hidup akan merasakan
mati, dan Kami menguji kamu dengan keburukan dan kesenangan sebagai cobaan; dan
kepada Kamilah kamu akan kembali." (Surah al-Anbiyak ayat 35)
Tahukah kita bahwa malaikat maut selalu mengawasi dan
melihat wajah seseorang 70 kali dalam
sehari? Seandainya manusia sadar akan hal itu, niscaya mereka tidak akan lalai
mengingat mati.
Karena malaikat maut adalah makhluk ghaib, manusia tidak
dapat melihat kehadirannya, sebab itu manusia tidak menyadari apa yang
dilakukan malaikat Izrail.
Hadis Nabi saw yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas ra
bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Bahwa malaikat maut memperhatikan wajah manusia
dimuka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang merenung wajah
seseorang, ditemukan orang itu ada yang tertawa-tawa.”
Maka berkata Izrail:
'Alangkah herannya aku melihat orang ini, sedangkan aku
diutus oleh Allah untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih bersantai dan
bergelak tawa.'
Jika dibuat survey, dari 100 orang di dunia ini barangkali
hanya 1 yang selalu ingat mati. Dalam arti bahwa orang itu selelu menyiapkan
dirinya untuk menghadapi maut yang bisa datang kapan saja. Orang yang ingat
mati akan selalu berusaha mengumpulkan bekal untuk menghadapi dua tahap
berikutnya yaitu alam barzah dan alam akhirat.
Tidak ada seorang pun di dunia ini dapat menggambarkan
bagaimana perasaan dan pengalaman mereka menghadapi kematian. Ajal tidak
mengenal usia, bisa muda atau tua. Juga tidak mengenal si kaya atau miskin.
Dalam sebuah hadist Rasulullah saw menjelaskan bahwa kesakitan ketika hampir mati itu
seperti dipukul 100 kali dengan pedang tajam atau seperti dikoyak kulitnya dari
daging ketika masih hidup.Bayangkanlah betapa sakit dan dahsyatnya saat
menghadapi kematian. Bahkan Nabi Idris yang minta cara terhalus dalam mencabut
nyawanya pun masih merasakan sakit luar biasa. Maka sangat beruntunglah siapa
yang matinya dalam keadaan khusnul khatimah.
Salman Al-Farisi meriwayatkan hadis Nabi saw yang artinya:
"Perhatikanlah tiga hal kepada orang yang
sudah hampir mati itu. Pertama: berkeringat pada pelipis pipinya; kedua:
berlinang air matanya dan ketiga: lubang hidungnya kembang kempis. "Sedangkan
jika ia mengeruh seperti tercekik, air mukanya nampak gelap dan keruh, dan
mulutnya berbuih, menandakan bahwa azab Allah sedang menimpa dia." (HR.
Abdullah, al-Hakim dan at-Tarmizi)
Kematian 'mengundang' manusia secara perlahan-lahan atau
bertahap mulai dari jasad, ujung kaki kemudian ke paha.
Untuk orang kafir, ketika nyawanya hendak dicabut Izrail,
wajahnya akan menjadi gelap dan keruh dan dia mengeruh seperti binatang yang
disembelih.
Itu pula tanda azab yang diterimanya karena dosa dan
kekafiran mereka.
Al-Qamah bin Abdullah meriwayatkan hadis Rasulullah saw yang
artinya:
"Bahwa ruh orang mukmin akan ditarik oleh Izrail
dari jasadnya dengan perlahan-lahan dan halus, sementara roh orang kafir akan
direntap dengan kasar oleh malaikat maut bagaikan mencabut nyawa seekor
khimar."
Mungkin ada juga orang kafir yang mati dalam ketenangan
karena ketika hidupnya dia berbuat kebajikan dan itu adalah balasan terhadapnya
karena setiap kebajikan pasti akan dibalas. Tetapi karena tidak beriman, maka
itu tidak menjadi pahala baginya dan kekafirannya tetap diazab di akhirat.
Rasulullah s.a.w bersabda:
"Bila telah sampai ajal seseorang maka akan
masuklah satu kelompok malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam tubuh dan
kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua telapak kakinya sehingga sampai ke
lutut.
"Setelah itu datang pula sekelompok malaikat yang
lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudian mereka
keluar. Datang lagi satu kelompok malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya
dari perut hingga sampai ke dada dan kemudian mereka keluar.
"Dan akhirnya datang lagi satu kelompok malaikat
masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke tenggorokan dan itulah yang
dikatakan saat nazak orang itu."
Malaikat Izrail menjalankan perintah Allah swt dengan
sempurna. Dia tidak diutus hanya untuk mencabut roh orang sakit saja ataupun
roh orang yang mendapat kecelakaan dan bencana.
Kematian mungkin terjadi karena sebab bencana seperti gempa
bumi, banjir, kebakaran dan ada juga yang matinya karena kecelakaan, infeksi
berbahaya seperti kanker, jantung, AIDS, demam berdarah dan lain-lain.
Seseorang yang sedang sakit keras, menjadi rahmat yang
tinggi nilainya karena Allah masih memberi peluang agar mereka sadar akan
kesalahan yang mereka lakukan selama hidup di dunia. Sehingga mereka masih ada
kesempatan bertobat dari dosa dan kesalahan. Begitu juga halnya dengan orang
mati mendadak karena kecelakaan. Ia memberi pengajaran dan peringatan kepada
mereka yang masih hidup agar berhati-hati dan tidak lalai dalam berusaha
memperbaiki diri.
Allah menjadikan sebab kematian itu untuk memenuhi janji-Nya
kepada malaikat maut.
Sayyidina Abbas meriwayatkan sebuah hadis antara lain
menjelaskan malaikat Izrail merasa sedih ketika ditugaskan mencabut roh makhluk
bernyawa.
Ini karena antara makhluk bernyawa itu adalah termasuk
manusia yang terdiri dari kekasih Allah rasul, nabi, wali dan orang saleh.
Malaikat maut mengadu kepada Allah betapa dirinya tidak
disenangi keturunan Adam As. Dia mungkin dicemooh karena mencabut roh manusia
yang mana menyebabkan orang berduka cita karena kehilangan orang tersayang
dalam hidup mereka.
Marilah kita isi sisa hidup kita ini dengan amal-amal sholeh
yang bisa membuat kita tersenyum menyambut kematian kelak, kapanpun itu
terjadi. Sebab, 70 kali sekali malaikat Izrail mengintai kita semua. Semoga
kelak kita semua khusnul khotimah. Amin
0 comments:
Post a Comment