Tidur adalah salah satu nikmat Allah yang diberikan kepada
hamba-hambaNya. Seseorang yang tidak bisa memejamkan mata untuk istirahat,
pasti ada sesuatu yang tidak normal dalam tubuhnya. Karena mereka yang bisa
tidur dengan nyenyak berarti Allah masih memberikan nikmat pada mereka. Suatu
nikmat yang perlu disyukuri.
Namun nikmat tidur ini hendaknya tidak dilakukan pada
sembarang waktu. Sebab ada waktu-waktu tidur yang tidak disukai oleh Allah SWT.
Artinya waktu-waktu ini adalah waktu yang makruh digunakan untuk tidur. Makruh
secara bahasa berarti dibenci. Kapan waktu yang makruh buat tidur itu? Dan apa
sebabnya? Mari kita baca artikel dibawah ini:
1. Tidur di Pagi Hari Setelah Shalat Shubuh
Dari Sakhr bin Wadi'ah Al-Ghamidi radliyallaahu 'anhu
bahwasannya Nabi shallallaahu' alaihi wasallam bersabda:
اللهم بارك
لأمتي فى البكور
"Ya Allah, berkati lah bagi ummatku pada pagi
harinya" (HR. Abu dawud 3/517, Ibnu Majah 2/752, Ath-Thayalisi halaman
175, dan Ibnu Hibban 7/122 dengan sanad shahih).
Ibnul-Qayyim telah berkata tentang keutamaan awal hari dan
makruhnya menyia-nyiakan waktu dengan tidur, dimana beliau berkata:
"Termasuk hal yang makruh bagi mereka - orang salih adalah tidur antara
shalat shubuh dengan terbitnya matahari, karena waktu itu adalah waktu yang
sangat berharga sekali . Ada
kebiasaan yang menarik dan agung sekali mengenai manfaat waktu tersebut dari
orang-orang saleh, bahkan mereka berjalan sepanjang malam, mereka tidak menggunakan
untuk istirahat pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Karena ia adalah
awal hari dan sekaligus sebagai kuncinya.
Ia merupakan waktu turunnya rizki, adanya pembagian,
turunnya keberkahan, dan darinya hari itu berjalan dan mengembalikan segala
kejadian hari itu atas kejadian yang mahal tersebut. Maka rugi tidur pada saat
itu seperti tidurnya orang yang terpaksa "(Madaarijus-Saalikiin 1/459).
2. Tidur Sebelum Shalat Isya '
Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu 'anhu:
"Bahwasannya Rasulullah shallallaahu' alaihi wasallam membenci tidur sebelum
shalat isya 'dan bercerita berikutnya" (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).
Hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum
shalat isya '. Oleh sebab itu At-Tirmidzi (1/314) mengatakan: "ulama
menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya 'dan bercerita setelahnya.
Dan sebagian ulama 'lainnya memberi keringanan dalam masalah ini. Abdullah bin
Mubarak mengatakan: "Kebanyakan hadits-hadits Nabi melarangnya, sebagian
ulama membolehkan tidur sebelum shalat isya 'khusus di bulan Ramadan
saja".
Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul-Baari (2/49):
"Di antara para ulama melihat adanya keringanan (yaitu) mengecualikan bila
ada orang yang akan membangunkannya untuk shalat, atau diketahui dari
kebiasaannya bahwa tidurnya tidak sampai melewatkan waktu shalat. Pendapat ini
juga tepat, karena kita katakan bahwa alasan larangan tersebut adalah khawatir
terlewatnya waktu shalat ".
Itulah 2 waktu tidur yang dibenci oleh Allah SWT. Ini juga
menjadi peringatan bagi kita semua, terutama di bulan Ramadhan ini yang sering
melanjurkan tidur setelah sholat subuh. Karena rugi sekali sekali jika sampai
melewatkan waktu yang sangat berharga ini.
0 comments:
Post a Comment