Salah satu dari sekian banyak kesalahan dalam sholat yangtidak kita sadari adalah dalam masalah sujud. Bagaimana sujud yang benar yang
dilakukan oleh Rasulullah SAW, itulah yang harus kita jadikan pedoman. Sebab beliau
adalah penuntun kita dalam melaksanakan syariat yang diturunkan oleh Allah SWT.
Tapi bagaimana sifat sujud Rasulullah itu?
Setelah selesai i'tidal, Rasulullah saw menurunkan tubuhnya
ke tanah untuk melakukan sujud. Tidak ada keterangan bahwa beliau menangkat
kedua belah tangannya setingkat bahunya sambil bertakbir untuk sujud.
Untuk memulai sujud, beliau meletakkan kedua belah lututnya
lebih dahulu ke lantai sebelum menempatkan kedua belah tangannya (dalam riwayat
lain beliau pernah juga melakukan sebaliknya).
Beliau merenggangkan kedua sikunya dari pinggangnya dan paha
dari betisnya.
Dalam sujudnya beliau meletakkan kedua belah tangannya rapat
ke lantai sambil merapatkan jari-jemarinya menghadap ke arah kiblat.
Sujud dilakukan dengan memasang tujuh anggota tubuh ke tanah
atau ke lantai sementara seluruh tubuh masih menghadap ke kiblat.
Menurut Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah
saw bersabda:
"Aku disuruh sujud dengan tujuh anggota: Dahi, 2
telapak tangan, 2 lutut dan 2 ujung jari kedua belah kaki."
Dalam hadis lain riwayat Ibnu Hibban, Rasulullah saw
bersabda:
"Apabila kamu sujud letakkanlah dahimu dan janganlah
kamu ikut dengan perilaku ayam."
Hadis ini menjelaskan bahwa sujud yang sempurna bukanlah
dengan hanya menempelkan dahi sedikit ke tanah dan kemudian mengangkatnya
kembali seperti perbuatan ayam yang mematuk tanah.
Sebaliknya seluruh anggota sujud yang 7 itu, harus dipasang
tertanam ke tanah dan tetap dalam keadaan itu (tuma'ninah) sambil musalli
mengucapkan tasbih seperti tasbih yang diucapkan Nabi saw.
Dalam hadits lain riwayat Muslim, Abu Daud dan Nasaai bahwa
hidung dihitung sebagai satu anggota sujud selain dari 2 tangan, 2 lutut dan 2
ujung kaki.
Pernyataan mengenai hidung ini juga disebut dalam Hadis
riwayat Ibnu Khuzaimah dan Al-Tirmidzi dari Abu Humaid.
Rasullulah saw mengucapkan tasbih dalam sujudnya dan
mengulang ucapan tasbih itu 3 kali. Bacaan tasbih yang sering diucapkan oleh
Rasulullah saw dalam sujudnya adalah:
"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi"
Terkadang beliau membaca:
"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Segala
Puji-Nya"
Dan juga:
"Maha Suci Engkau Ya Allah Dengan Segala Puji-Mu. Ya
Allah ampunilah aku."
Menurut riwayat yang sah, Rasulullah saw sering memperpanjang
waktu sujudnya untuk berdoa sambil membaca tasbih.
Dalam suatu hadits riwayat Imam Ahmad dan Muslim, Rasulullah
saw bersabda:
"Saat yang paling dekat bagi seorang hamba untuk
berada disamping Tuhannya adalah ketika ia sujud. Dari itu hendaklah kamu
memperbanyak doa ketika sujud."
Sabdanya lagi:
"Ketahuilah bahwa saya melarang membaca al-Qur’an di
waktu rukuk dan sujud. Maka pada waktu rukuk kamu harus membesarkan Tuhan, dan waktu sujud
sunguh-sunguhlah berdoa karena besar kemungkinan akan dikabulkan Allah."
Sabdanya lagi:
"Banyakkanlah berdoa ketika sujud karena doa di
dalam sujud lebih dimakbulkan untuk kamu."
(HR Muslim dan Abu Daud dari Abu Hurairah)
Diantara doa-doa yang dibaca oleh nabi saw dalam sujudnya
adalah:
"Ya Allah jadikanlah dalam hatiku cahaya, pada
pendengaranku cahaya, disebelah kananku cahaya, disebelah kiriku cahaya,
dihadapanku cahaya, dibelakangku cahayaku, disebelah atasku cahaya, dibawahku
cahaya, dan jadikanlah aku cahaya (atau berilah aku cahaya)."
0 comments:
Post a Comment