Masihkah anda selalu mendoakan ayah ibu atau leluhur yang sudah meninggal dunia? Di daerah pesisir pantai utara pulau Jawa terdapat
puji-pujian yang sangat mengharukan. Apalagi jika dilagukan oleh suara orang
tua, seolah mereka menghayati benar makna kandungannya. Biasanya pujian itu
dilantunkan setiap malam jum’at sebelum jama’ah shalat maghrib dan isya. Atau
seringkali dilagukan ibu-ibu menjelang yasinan dan pengajian.
ilustrasi |
Dalam bahasa Indonesia kurang lebih inti makna pujian itu
adalah demikian ‘ingatlah wahai saudara seiman, anak, famili dan handai taulan.
Aku datang menengok rumahku, adakah engkau sudah kirim do’a untukku. Aku di
sana (di alam kubur) hidup sendirian. Sunyi sepi, hanya kiriman do’a dan bacaan
qur’an darimu yang menjadi harapan’.
Pujian di atas mengandaikan suara orang tua, sanak-saudara
yang lebih dahulu meninggalkan kita. Mereka setiap malam jum’at mendatangi
kediaman keluarga yang masih hidup meminta belas kasihan agar dikirim do’a dan
bacaan ayat-ayat al-Qur’an. Karena hanya itulah bekal tambahan untuk ruh yang
telah berada di alam kubur.
Mengenai subtansi pujian tersebut ternyata memiliki dalil
yang kuat dalam kitab I’anatuthalibin Juz II.
وورد أيضا أن ارواح المؤمنين تأتى فى كل ليلة الى سماء
الدنيا وتقف بحذاء بيوتها وينادى كل واحد منها بصوت خزين يااهل واقاربى وولدى يامن
سكنوابيوتنا ولبسوا ثيابنا واقتسموا اموالنا هل منكم من أحد يذكرنا ويتفكرنا فى غربتنا
ونحن فى سجن طويل وحصن شديد فارحمونا يرحمكم الله. ولاتبخلوا علينا قبل أن تصيروا مثلنا
ياعباد الله ان الفضل الذى فى ايديكم كان فى ايدينا وكنا لاتنفق منه فى سبيل الله وحسابه
ووباله علينا والمنفعة لغيرنا فان لم تنصرف اى الارواح بشيئ فتنصرف بالحسرة والحرمان
وورد أيضا عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال مالميت فى قبره إلاكالغريق المغوث ينتظر
دعوة تلحقه من ابنه او اخيه اوصديق له فاذا لحقته كانت أحب اليه من الدنيا ومافيها.
“Keterangan dari hadits bahwa arwah orang-orang mukmin
datang pada tiap malam ke langit dunia, dan berhenti di jurusan rumah-rumahnya
dan berseru-seru dengan suara yang mengharukan seribu kali “wahai keluargaku,
sanak-saudara, dan anak-anakku, wahai kau yang mendiami rumah-rumahku, memakai
pakaianku dan membagi-bagi hartaku. Apakah ada diantara kalian yang mengingat
dan memikirkanku dalam pengasinganku ini dan aku berada dalam tahanan yang
cukup lama dalam benteng yang kuat. Kasihanilah kami, maka Allah akan
mengasihanimu. Janganlah kamu semua bakhil kepadaku sebelum kamu (berposisi)
sepertiku.Wahai hamba-hamba Allah sesungguhnya apa yang kau miliki sekarang
dulu juga (pernah) ku miliki, hanya saja dulu aku tidak membelanjakannya di
jalan Allah, dimana pemeriksaannya dan bahayanya menimpaku sedang kegunaannya
bermanfaat kepada orang lain”. Jika kamu (sanak, saudara dll) tidak
memperhatikannya (arwah), maka mereka (arwah-arwah itu) tidak mendapatkan
oleh-oleh sesuatupun dan mereka hanya akan mendapatkan penyesalan dan kerugian.
Ada pula hadits Rasulullah saw.beliau bersabda ”mayit itu di dalam kuburnya
seperti orang hanyut yang meminta-minta tolong, mereka menungu-nunggu do’a dari
anaknya, saudaranya atau teman-temannya. Makajika do’a itu sampai kepadanya nilainya jauh kebih
baik dibandingkan dunia seisinya.”
Demikianlah keterangan tentang kondisi arwah yang selalu
menjenguk rumah dan keluarganya di setiap malam hari.-nuonline-
0 comments:
Post a Comment