Fenomena langka terjadi di laut Banten Jawa Barat. Air laut tiba-tiba surut sejauh hingga 1 kilometer. Banyak yang khawatir akan terjadi
Tsunami. Namun Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa fenomena surutnya air laut di
pantai Karangantu, Serang, Banten bukan tanda-tanda akan datangnya gelombang
tsunami.
Air Laut Surut 1 Km Di Banten
"Kalau gejala tsunami penyurutan air laut itu dalam
waktu relatif singkat sekitar 10 sampai
20 menit kemudian kembali dalam gelombang tinggi atau tsunami,"kata Kepala
Pusat Metereologi Publik BMKG, Mulyono Rahardi Prabowo kepada Tribunnews.com,
Jumat(7/2/2014).
Mulyono juga membantah adanya penyurutan air laut di
Karangantu, Serang, Banten karena naiknya aktivitas gunung anak Krakatau.
Menurutnya, fenomena tersebut hanyalah siklus alam biasa saja.
"Kalaupun berdampak tidak hanya di satu tempat kalau
terkait aktivitas anak gunung Krakatau. Penyurutan akan terjadi di daerah
sekitar situ, di daerah sekitar anak Gunung Krakatau juga," ujar Mulyono.
Apa yang terjadi di pantai Karangantu menurut Mulyono karena
pada bulan Februrari memang sedang terjadi puncak pasang surut air laut.
"Saya sendiri belum terinfo betul soal itu, tapi sempat
dengar ada air laut surut di Karangantu. Tapi dari kita dari sisi pasang surut
tanggal 7,8,9 Februari sebetulnya kalau untuk di laut di utara Jakarta, itu
merupakan pasang air maksimum dan itu setiap saat terjadi," kata Mulyono.
Fenomena alam aneh terjadi di pantai Karangantu, Serang,
Banten. Air laut di lokasi tersebut tiba-tiba surut sejauh kurang lebih 1
kilometer.
Di media sosial fenomena mengenai surutnya air laut di
pantai Karangantu, Serang, Banten pun menjadi perbincangan.
Air Laut Surut 1 Km Di
Banten
0 comments:
Post a Comment