Kisah nyata ini sebenarnya mirip dengan kisah
Tasripin yang beberapa waktu lalu juga mengemparkan di Indonesia karena
pengamalan hidupnya yang memilukan di usia belia. Ini juga merupakan yang
menyayat hati yaitu kisah seorang anak di China, ZHANG DA yang mendapat
penghargaan tinggi dari pemerintahnya karena dikatakan telah melakukan "PERBUATAN
YANG LUAR BIASA".
Diantara 9 orang penerima penghargaan itu, dia
merupakan satu-satunya anak yang terpilih dari 1,4 milyar jumlah penduduk China
karena kesulitan hidup dan pengorbanan menjaga ayahnya.
Sejak dia berusia 10 tahun anak ini ditinggal
oleh ibunya yang sudah pergi akibat tidak tahan hidup bersama suaminya yang
sakit parah dan sangat miskin.
Sejak itu Zhang Da, demikian nama anak
itu, hidup dengan ayahnya yang tidak bekerja, tidak bisa berjalan dan sakit-sakit.
Dia terlalu kecil untuk memikul tanggung jawab yang berat itu, namun dia tetap
berjuang.
Dia bersekolah dengan berjalan kaki melalui
hutan kecil. Karena dia tidak sarapan, saat perjalanan itu dia makan daun-daun,
biji-bijian dan buah-buahan yang dia temui. Dia juga mencoba memakan sejenis
rumput, sehingga dia tahu mana yang masih bisa diterima lidahnya dan mana yang
tidak.
Pulang sekolah, dia bekerja memecah batu-batu
besar. Upah sebagai tukang pecah batu digunakan untuk membeli beras dan obat-obatan
untuk ayahnya. Setiap hari dia membantu ayahnya ke kamar mandi dan juga
memandikan ayahnya. Dia membeli beras dan membuatkan bubur untuk ayahnya.
Segala urusan lain pun dia yang mengerjakannya
sendirian. Obat yang mahal dan jauh membuat Zhang berpikir untuk menemukan cara
terbaik untuk mengobati ayahnya. Dia pun belajar tentang obat-obatan melalui
sebuah buku bekas yang dibeli olehnya. Dia belajar bagaimana seorang perawat
memberikan suntikan. Setelah yakin dia bisa melakukannya, dia sendiri yang
menyuntikkan ayahnya.
Ketika acara penghargaan tersebut berlangsung,
pengacara bertanya apa yang diinginkan Zhang Da
"Apakah uang atau lainnya. Disini ada
banyak saudagar, pedagang, juga ada ratusan juta penonton telivision, mereka
bisa dan siap membantumu nak! "
Namun apa yang dikatakan Zhang Da sangat
sungguh mengejutkan kepada siapapun, dia hanya berkata,
"Aku tidak ingin apa-apa, aku hanya
ingin ibuku kembali!."
Kisah di atas bukan saja mengharukan namun
juga menimbulkan kekaguman. Seorang anak berusia 10 tahun dapat menjalankan
tanggung jawab yang berat selama 5 tahun. Kesulitan hidup telah membuat anak
tersebut menjadi kuat dan pantang menyerah.
Zhang Da bisa dikatakan sangat berbeda dengan
anak-anak kita. Dengan alasan sayang, kita selalu membantu anak-anak kita apa
yang sebenarnya sudah bisa mereka lakukan sendiri. Ada anak yang sudah
bersekolah SD pun masih disuap, dan memakai bajupun masih dibantu.
Apa yang dikatakan Zhang Da dalam wawancara itu, memberi pesan
kepada kita semua, terutama pada ibu-ibu untuk lebih menyayangi keluarga. Jangan
karena kesulitan hidup lalu mementingkan diri sendiri. Dan anak pun akhirnya
menjadi korban. Lihatlah betapa tidak ada yang diinginkan olehnya KECUALI
IBUNYA...
Bersyukurlah kita dilahirkan dalam keluarga
yang serba cukup sedangkan banyak lagi orang yang lahir dalam keluarga yang
sangat lemah dan harus bersusah payah untuk berjuang dalam melanjutkan hidup. Apa
yang mengharukan lagi, dalam kondisi seperti anak ini sangat setia menanti
ibunya. Semoga mereka yang susah di luar sana kuat dengan cobaan dari Nya dan
semoga kita tidak hayut dan lalai dengan nikmat Nya. Amin....
0 comments:
Post a Comment