Inilah
Keajaiban Burung Gagak, Guru Pertama Manusia - Siapakah
‘guru’ pertama manusia di dunia? Burung gagak. Ya, kalau kita baca al-Qur’an,
ada kisah di sana tentang Qobil dan Habil. Dalam kisah itu ada peristiwa pembunuhan
manusia pertama kali adalah antara dua anak Adam as, Qabil dan Habil Ketika
Qabil membunuh Habil, karena tipu muslihat Iblis la’natullah yang menyusupkan
rasa iri, dengki dan hasud kepada Adam dan seluruh keturunannya.
Kemudian
Allah swt. mengirimkan burung Gagak untuk mengajarkan anak cucu Adam bagaimana
menguburkan mayit sesama mereka.
Mengapa
Allah memilih burung Gagak sebagai GURU pertama umat manusia dan tidak memilih
makhluk-Nya yang lain?
Jawabannya
adalah karena burung Gagak adalah burung paling pintar dan cerdik di
dibandingkan dengan burung-burung lainnya. Dan Allah swt. telah memberikan
insting tentang keahliannya ini.
Setelah
dilakukan penelitian, ternyata burung gagak memiliki ukuran otak yang lebih
besar dibandingkan otak burung-burung yang lainnya. Dan burung gagak senantiasa
hidup bersama kelompoknya sebagaimana manusia yang senantiasa bersosial dengan
masyarakat.
Mereka
memiliki pemimpin atau hakim yang akan menghukum yang melakukan kesalahan di
antara mereka, inilah fitrah yang senantiasa diberikan Allah kepada burung
Gagak.
Setiap
kesalahan di antara burung Gagak memiliki hukuman masing-masing, berikut adalah
contoh-contohnya:
1.
Ketika salah satu di antara mereka mengambil jatah makanan untuk anak-anak
Gagak, maka hukumannya adalah sekelompok Gagak akan mematukinya sampai
bulu-bulu si Gagak habis sehingga Gagak tersebut gundul dan tidak bisa berbuat
apa-apa lagi seperti anak-anak Gagak sebelum dewasa.
2.
Ketika seekor Gagak menyakiti perempuan Gagak yang lain, maka sekelompok Gagak
akan menyerangnya dengan paruh-paruhnya hingga mati.
Adapun
eksekusi hukuman dilakukan di tanah perkebunan atau di daerah yang luas,
sehingga proses pengadilan disaksikan oleh kelompok mereka, dan Gagak terdakwa
dibawa dengan penjagaan ketat oleh sekelompok Gagak lainnya yang
mengelilinginya. Kemudian Gagak tersebut ditundukan kepalanya, diturunkan
sayapnya dan ditahan untuk berkoak sebagai bentuk pengakuan atas kesalahannya.
Ketika
Gagak terdakwa dijatuhi hukuman mati, maka Gagak-gagak lainnya akan
menyerangnya dengan paruh-paruh mereka hingga mati.
Dan
setelah Gagak itu mati, maka salah satu di antara mereka akan membawanya dan
menggali lubang untuk menguburkannya dengan tanah sebagai penghormatan atas
mayat.
Hingga
saat ini, para ilmuwan yang melakukan penelitian tentang seluk-beluk hewan
mengatakan bahwa hanya Gagaklah yang mengubur mayat kawannya ketika mati.
Demikianlah
bagaimana burung Gagak menegakan keadilah dari fitrah Ilahiyah, lebih baik dari
pada keadilan yang dimiliki oleh umat manusia.
Sungguh
benar apa yang difirmankan Allah. Apa yang disebutkan Allah dalam ayat-ayatNya
tentu ada keistimewaannya. Jadi, nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau
dustakan? (islampos]
0 comments:
Post a Comment