[Hadis Sahih Riwayat Bukhari (3320), Abu Daud (3844), Ibnu
Majah (3505)]
Hadis ini menjelaskan, jika lalat masuk ke dalam gelas
minuman, maka janganlah terburu-buru memandang hina makanan tersebut lalu
membuangnya, bahkan Nabi memerintahkan untuk mencelupkan atau menyelamkan lalat
itu di dalam minuman itu terlebih dahulu, kemudian barulah membuang serangga
tersebut.
Tidak menjadi masalah untuk melanjutkan makan dan minum di
dalam wadah yang pernah mengandung lalat. Ini adalah disebabkan, sebelah kepak
sayap lalat yang jatuh ke dalam air itu mengandung racun, sementara di sayap
yang lainnya mengandung penawarnya.
KELEBIHAN LALAT
Disebutkan di dalam kitab Musnad Abu Ya `la:
Dari Anas bin Malik, Rasulullah s.a.w. telah berkata:
"Umur lalat adalah selama 40 malam, dan semua lalat
akan berada di dalam neraka kecuali lebah" [Ibnu Hajar berkomentar: Sanad hadits ini
tidak masalah]
Keberadaan lalat di dalam api neraka bukanlah untuk disiksa,
bahkan ia ditempatkan disana untuk menyiksa ahli neraka.
Sains modern juga menggunakan lalat buah, khususnya "drosophila
melanogaster" sebagai bahan kajian utama untuk mengenali penyakit dan obat
bagi manusia. Nabi Muhammmad dalam hadits ini menyebutkan tentang rahasia lalat
dalam konteks medis dan ilmuwan membuktikan kebenarannya pada hari ini.
HUKUM AIR YANG MENGANDUNG LALAT
Mayoritas ulama berpandangan: Air yang sedikit tidak menjadi
najis jika dimasuki dengan sesuatu yang tidak najis. Jadi, air yang mengandung
lalat tidaklah najis, karena menjadi suatu kemustahilan ketika Rasulullah
memerintahkan umatnya mencelupkan sesuatu najis ke dalam air minum. Ibnu Qayyim
berkomentar: ini adalah pendapat mayoritas ulama yang tidak diketahui adanya
ulama salaf yang berselisih terhadapnya.
Sebagian ulama yang lain juga berpandangan: Tujuan hadits
ini bukanlah untuk menjelaskan kesucian air, tetapi menjelaskan cara medis yang
disebabkan oleh masalah lalat. Ibnu Hajar berkomentar: ini adalah pendapat yang
benar, akan tetapi tidaklah terhalang dari mengambil hukum yang lain.
Untuk Apa Mencelupkan LALAT ?
Mampu memproduksi obat yang ada di sebelah sayap lalat yang
terjatuh di dalam air. Bahkan, makanan atau minuman itu juga dapat diminum
sesuai nilai kesanggupan.
Jawaban Bagi Mereka Yang Menentang Hadis Ini
Sebagian orang Islam dan orang non Islam banyak yang menghina
hadis ini. Diantara mereka, ada yang mengatakan:
Bagaimana bisa berkumpul antara racun dan obat pada sayap
lalat? Bagaimana lalat bisa tahu sehingga dia mampu mendahulukan sayap yang
memiliki racun dan memperlambat sayap yang memiliki obat? Apa yang membuat ia
begitu pandai??
Imam al-Khatabi berkata: "Ini adalah pertanyaan
orang yang benar-benar jahil atau memang hanya berpura-pura bodoh. Seorang yang
dapat merasakan kehidupan dalam dirinya dan kehidupan seluruh hewan, dia akan
menemukan bahwa terkumpulnya udara panas dan dingin, kering dan basah yang
saling berlawanan dimana ketika bertemu maka akan saling merusak. Tetapi Allah
mampu untuk menyatukannya dan menjadikannya sebagai kekuatan hewan agar tidak ada
orang yang akan mempertikaian akan terkumpulnya penyakit dan obat dalam satu
hewan. Dialah yang memberi ilham kepada lebah untuk membuat rumah yang sangat
menakjubkan serta mengeluarkan madu dan Dia juga yang mengilhami semut agar
mencari makanan rujinya serta disimpan untuk kebutuhan hidupnya, Dialah yang
menciptakan lalat dan mengajarinya agar mengedepankan sayap penyakit terlebih
dulu kemudian sayap penawarnya. Semua itu adalah keinginan Allah untuk menguji
hamba-Nya sehingga wujud ta'abbud (ibadah). Pada segala sesuatu ada pelajaran
dan hikmah. Dan tidak ada yang dapat memahaminya kecuali orang-orang yang
berakal "
[Maalim Sunan 4:239]
Ibnu Jauzi juga mengatakan: Apa yang disebutkan itu tidaklah
aneh, karena lebah pun mengeluarkan madu dari bagian atasnya, dan mengeluarkan
racun dari bagian bawahnya.
KAJIAN ILMIAH
Penelitian ilmiah telah menemukan bahwa, lalat akan
mengeluarkan elemen kecil dari jenis enzim yang dinamakan bacteriphages yaitu,
suatu organisme kuman yang merugikan makhluk hidup lain. Ini merupakan kuman
yang sangat kecil, berukuran panjang 20; 25 mμ. Jadi, ketika lalat jatuh ke
dalam air, lalat tersebut harus dicelup karena ia akan mengeluarkan kuman
bacteriphages yang melawan bakteri perusak.
Pernah terjadi di Negara India pada tahun 30an. Mereka
dilanda wabah kolera (Kolera). Bahkan, ada yang mengatakan; rakyat india
akan mati karena kolera. Dan lalatlah penyebabnya, lalat tidak sehat dan tidak
pula menyembuhkan .. semua orang akan mati ..
Namun, setelah dua minggu, dokter telah menemukan rakyat India
semakin pulih. Mengapa? Ada
alasan: karena lalat telah mengganti bakteri yang menyebabkan penyakit ini. Dan
mengubahnya menjadi sesuatu yang lain, yang dinamakan bacteriphages yang
membunuh bakteri menggunakan sayap kedua. Lalat turun ke sumur-sumur, dan masuk
ke dalam air dan membunuh bakteri. Rakyat India minum, dan mereka sembuh.
Dimulailah kesehatan secara perlahan dalam tubuh mereka.
[Mausuah Az-Zahabiah: 1017]
M.A. Stewart, pada tahun 1934, menemukan lalat berbentuk
larva, ketika 'dicelupkan' ke dalam luka-luka, mengeluarkan bahan amonia dan kalsium
karbonat yang membuat luka itu alkali. Dalam kondisi ini kuman-kuman dapat
dibunuh di samping meredakan bengkak dan mencegah kematian sel-sel. Selain itu
larva-larva ini berperan menelan kuman-kuman bakteri dan membunuhnya. S.W.
Simmons pada tahun 1935 itu menemukan, lendir yang dikeluarkan oleh larva mampu
membunuh kuman-kuman berbahaya seperti Staphylococcus aureus, Haemolytic
streptococci dan Clostridium welchii. Tambahan dari itu, pada tahun yang sama,
W. Robinson menemukan larva juga mengeluarkan allantoin. Allantoin adalah bahan
protein yang membantu pertumbuhan sel-sel. Temuan-temuan ini dilaporkan dalam
buku Insect Immunology karangan Edward Steinhaus.
Penemuan-penemuan ini membuat larva lalat begitu populer
digunakan untuk mengobati luka-luka terutama pada tahun 1930-an. Walau
bagaimanpun popularitasnya mulai menurun setelah penemuan obat-obat antibiotik.
Baru-baru ini, mulai tahun 1982, penggunaan larva menjadi populer kembali
berdasarkan penelitian-penelitian ilmiah terbaru. Hal ini dilaporkan oleh
Fakultas Kedokteran Universitas Indiana
di Sound Medicine: October 10, 2010
Sebagai contoh, larva lalat digunakan untuk mengobati luka
akibat diabetes. Hal ini dilaporkan dalam jurnal Diabetes Health terbitan Maret
1995. Diantara lembaga medis yang telah menggunakan pendekatan ini adalah Long Beach Veterans Affairs
Medical Center .
Di Belanda juga dokter melaporkan mereka berhasil merawat sebelas kasus luka
yang parah dengan menggunakan larva lalat. Metode ini berhasil mengontrol
infeksi kuman dan menyelamatkan kasus ini dari operasi amputasi. Hal ini
dilaporkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases.
0 comments:
Post a Comment