Butuh Rp 150 Triliun Untuk Pindahkan Ibu Kota. Wacana pemindahan Ibu kota terus menggelinding seiring bencana banjir yang melanda Jakarta. Beberapa kota alternatif pun bermunculan. Mulai dari Palangkaraya, Yogyakarta dan Lampung. Tapi tahukah anda berapa biaya yang dibutuhkan untuk pemindahan ibu kota tersebut?
Pengamat kebijakan publik dari UI, Andriof A Chaniago memperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk pemindahan ibu kota tersebut sekitar Rp. 150 T.
"Sampai tuntas pemindahannya butuh Rp 150 Triliun" katanya di Jakarta kemarin (19/1). Angka itu merupakan hasil perhitungan kasar yang disusun Visi Indonesia 2033, sebuah organisasi yang digagas Andrinof dan secara konsisten mewacanakan pemindahan ibu kota negara sejak 2008.
Menurutnya, anggaran Rp 150 T itu tidak akan terlalu berat jika bersifat multiyears. Bila setiap tahun dianggarkan Rp 15 T, maka proses pemindahannya bisa selesai dalam waktu 10 tahun.
"Rp. 15 T itu kurang dari 1 persen APBN pertahun", tambahnya.
Andrinof juga mengatakan bahwa keuntungan jangka panjang pemindahan ibukota itu jauh lebih besar dari pada biaya itu sendiri. Bandingkan juga dengan kerugian akibat macet di Jakarta yang mencapai Rp 45 T lebih pertahun.
Namun dia pesimis bahwa kebijakan itu akan diambil oleh penguasa periode ini. Sehingga kalaupun akan dilaksanakan, barangkali masih harus menunggu kemauan politik dari penguasa baru di 2014 besok. Meurutnya, lokasi yang juga tergolong ideal adalah Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Pengamat kebijakan publik dari UI, Andriof A Chaniago memperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk pemindahan ibu kota tersebut sekitar Rp. 150 T.
"Sampai tuntas pemindahannya butuh Rp 150 Triliun" katanya di Jakarta kemarin (19/1). Angka itu merupakan hasil perhitungan kasar yang disusun Visi Indonesia 2033, sebuah organisasi yang digagas Andrinof dan secara konsisten mewacanakan pemindahan ibu kota negara sejak 2008.
Menurutnya, anggaran Rp 150 T itu tidak akan terlalu berat jika bersifat multiyears. Bila setiap tahun dianggarkan Rp 15 T, maka proses pemindahannya bisa selesai dalam waktu 10 tahun.
"Rp. 15 T itu kurang dari 1 persen APBN pertahun", tambahnya.
Andrinof juga mengatakan bahwa keuntungan jangka panjang pemindahan ibukota itu jauh lebih besar dari pada biaya itu sendiri. Bandingkan juga dengan kerugian akibat macet di Jakarta yang mencapai Rp 45 T lebih pertahun.
Namun dia pesimis bahwa kebijakan itu akan diambil oleh penguasa periode ini. Sehingga kalaupun akan dilaksanakan, barangkali masih harus menunggu kemauan politik dari penguasa baru di 2014 besok. Meurutnya, lokasi yang juga tergolong ideal adalah Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
0 comments:
Post a Comment