Berita Nasional dan Internasional Terkini

Bagaimana Cara Mandi Besar (Janabah) Yang Benar Mengikuti Nabi ?

Advertisement

Mandi besar atau mandi janabah atau mandi wajib adalah mandi yang diniati untuk menghilangkan hadast besar. Bukan sekedar keramas saja. Hadas besar terjadi karena beberapa hal, diantaranya karena mimpi basah atau habis 'berbuat' dengan pasangan.

Terkadang masih banyak yang belum paham bagaimana cara mandi besar yang benar itu. Padahal ini adalah masalah yang penting. Ketika seseorang sudah memasuki masa akil baligh, dia wajib mengetahui kaifiyah mandi ini. Sebab kalau tidak, bisa-bisa dia masih terus membawa hadas besar kemana-mana berhari-hari tanpa sadar.

bagaimana cara mandi besar (janabah) yang benar mengikuti Nabi ?

Lalu bagaimana cara mandi besar janabah yang benar sesuai dengan ajaran Nabi?

'Aisyah ra istri Nabi pernah menceritakan bagaimana Nabi mandi janabah sebagai berikut;

"Adalah Rasulullah s.a.w. ketika beliau mandi janabah, beliau mulai dengan mencuci kedua tangannya. Kemudian beliau menuangkan air ke tangan kirinya dengan tangan kanannya, lalu (dengan tangan kiri itu) ia membasuh kemaluannya. Kemudian beliau mengambil wudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Kemudian beliau mengambil air, lalu memasukkan jari-jarinya ke akar rambutnya sampai saat melihat air telah membasahi seluruh (kulit kepala dan akar-akar rambutnya), beliau menciduk air  (dan menyiram) ke kepalanya sebanyak tiga cidukan. Kemudian beliau menyiram air ke seluruh tubuhnya. Kemudian beliau membasuh kedua kakinya "(HR Imam Muslim).

Dari hadis di atas, dapat kita simpulkan cara mandi hadas seperti berikut;

1. Setelah membaca Bismillah, mulai dengan mencuci dua tangan. Di dalam hadis yang lain, disebutkan beliau mencuci dua tangannya sebanyak dua atau tiga kali.

2. Kemudian basuh kemaluan dan kotoran di badan jika ada dengan menggunakan tangan kiri.

3. Setelah itu ambil wudhu sebagaimana yang biasa dilakukan.

4. Kemudian mulailah mandi dari bagian kepala terlebih dahulu sampai rata air di seluruh kepala termasuk di celah-celah rambut.

5. Selesai bagian kepala, lakukan mandi di bagian badan pula; dari leher ke bawah. Sunat menyiram bagian kanan terlebih dahulu, kemudian baru diikuti sebelah kiri.

6. Saat mandi, tangan harus menggosok-gosok tubuh terutama bagian-bagian yang berlipat yang dikhawatirkan tidak sampai air jika tidak digosok.

7. Akhiri mandi dengan membasuh kedua kaki dan menggosok celah-celah jarinya.

8. Ketika mandi itu, jangan lupa berniat di dalam hati melakukan mandi yang diwajibkan atau berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari badan.

Menyentuh 'burung' tidak membatalkan mandi. Ia hanya akan membatalkan wudhu. Saat mandi, jika menyentuh kemaluan itu dilakukan dengan niat / tujuan meratakan air ke bagian kemaluan, tidak perlu mengulangi wudhu kembali setelah mandi karena sentuhan itu terpaksa dilakukan untuk menyempurnakan mandi wajib. Namun jika sentuhan itu terjadi setelah bagian kemaluan itu telah diratakan air (saat mandi itu) atau setelah selesai mandi, maka ketika itu barulah wajib mengambil wudhu kembali setelah mandi. Adapun mandi, ia tidak terpengaruh semata-mata dengan menyentuh 'burung'.

Yang perlu diperhatikan lagi adalah kesucian air. Saat ini banyak bak mandi yang ukurannya sangat kecil dan tidak memenuhi syarat 2 kulah (qullatain dalam bahasa fiqih). Ketika kondisinya seperti ini jangan sampai air basuhan yang kita gunakan itu masuk lagi ke bak mandi. Sebab itu akan membuat air di bak menjadi air musta’mal  yang tidak memenuhi syarat untuk bersuci.

Semoga bagi anda yang mandi besarnya selama ini belum sesuai dengan ajaran Nabi, bisa menyesuaikan secepatnya agar ibadah yang kita lakukan tidak sia-sia. Silahkan share tulisan ini pada sahabat2 anda yang mungkin juga belum tahu.

Bagaimana Cara Mandi Besar (Janabah) Yang Benar Mengikuti Nabi ? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Fatiem

0 comments:

Post a Comment

loading...