Komunitas
Islam di wilayah Kiruna, Swedia kebingungan dalam menjalankan ibadah puasa
Ramadan. Lintasan panjang matahari ketika Ramadan tiba yang menjadi persoalan. Di
wilayah utara negeri itu, matahari 24 jam tetap terang hari sehingga tidak
memberi kesempatan pada malam.
"Kiruna
tempat paling tinggi di wilayah ini (Swedia). Matahari tidak pernah terbenam
selama beberapa bulan, "kata seorang Muslim Kiruna, Ali Melhem.
Pria
berusia 45 tahun ini mengatakan waktu puasa yang panjang tentu membuat dirinya
dan orang Islam lainnya kelelahan. Melhem tinggal di Kiruna sudah lebih dari 24
tahun. Sebelum ini Ramadan tiba ketika musim gugur.
Tetapi,
berbeda kali ini, Ramadan tiba ketika wilayah sekitar Kutub Utara ini memasuki
awal musim panas. Melhem memang tetap berpuasa. Namun dia mengatakan, puasa 24
jam penuh menjadi ibadah yang begitu berat. Terutama bagi istri dan anak-anaknya.
"Saya dan istri sudah berdiskusi dengan ulama-ulama di Iran dan Irak,"
kata Melhem.
Diskusi
itu bagaimana pun tidak memberi jawaban yang jelas. Melhem mengaku ia menganut
Islam Syiah. Para ulama menyampaikan kepadanya
untuk menunda puasa sampai musim gugur tiba. Sedangkan ulama lainnya memberi
rekomendasi agar tetap berpuasa sesuai waktu berbuka di wilayah matahari
terbenam yang terdekat.
Petunjuk
itu memang ada. Sebagian Muslim Kiruna juga mengikuti rekomendasi ulama itu. Wilayah
terdekat dari Kiruna adalah Lulea dan Umea . Di dua tempat itu, malam
diberi kesempatan untuk muncul. Tetapi hanya satu jam. Berarti, puasa di bagian
selatan Kiruna mencapai 23 jam!
Dari
sembilan juta populasi muslim di Swedia, tercatat sekitar 350 ribu Muslim. Islamic
Center di Malmo, Swedia mengatakan, komunitas muslim tersebut memang kebanyakan
tinggal di wilayah-wilayah tinggi. Musim panas ketika Ramadhan di negeri
tersebut, sampai sekarang belum mendapat penjelasan jelas dari ahli agama dan
ulama.
Di
Finlandia misalnya, bagi kalangan Islam Sunni di negara itu memilih mengabaikan
panjangnya hari-hari berpuasa. Mereka mengikuti waktu berpuasa muslim di Makkah
atau di Madinah, Arab Saudi.
0 comments:
Post a Comment