Untuk Para Istri: Inilah Mengapa Ridho Suami Adalah Surga Bagimu | Beberapa hari yang lalu blog berkah ini sudah memposting
sebuah kisah seorang perempuan pada jaman Nabi yang oleh Nabi disebut menjadi
perempuan pertama yang masuk surga sebelum Fatimah putri baginda Nabi. Ternyata
perempuan itu adalah perempuan yang sangat taat kepada suaminya. Ridho suaminya
adalah segala-galanya baginya.
* Suami dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika dia meningkat dewasa, dia telah memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya untuk seumur hidup. Bahkan sering pula rasa cintanya terhadapmu melebihi rasa cintanya kepada ibunya sendiri.
* Suami dibesarkan sebagai pria yang ditanggung nafkahnya oleh ayah dan ibunya sampai dia meningkat dewasa. Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad untuk menanggung nafkahmu. Seorang perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan darah seperti ayah dan ibunya.
* Suami rela menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anak dan dirimu. Padahal di sisi ALLAH SWT, engkau lebih dihormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya. Namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri karena dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik darinya di sisi ALLAH SWT.
* Suami berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Sedangkan engkau seringkali mengadukan masalahmu ke dia dengan harapan dia mampu memberikan solusi. Padahal disaat kamu sedang mengadu itu, dia sedang memiliki masalah yang lebih besar, namun tetap saja masalahmu di utamakan ketimbang masalah yang dihadapi olehnya.
* Suami berusaha memahami bahasa diammu, bahasa tangisanmu sedangkan engkau terkadang hanya mampu memahami bahasa lisannya saja. Itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kali.
* Bila engkau melakukan dosa, maka dia akan ikut terseret ke neraka karena dia bertanggung jawab akan maksiat yang telah engkau lakukan. Namun bila dia berbuat dosa, engkau tidak akan pernah dituntut ke neraka. Karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggungjawabkannya sendiri.
Dalam islam memang begitulah
aturannya. Ketaatan seorang perempuan ketika belum menikah memang nomer satu
kepada orang tua. Tapi begitu menikah, ketaatan nomer satu adalah pada
suaminya.
Untuk menambahkan sebuah alasan yang
bisa dijadikan sebuah renungan untuk para istri tentang mengapa redha seorang
suami itu adalah surga untuk kalian para istri, berikut ini ada beberapa
catatan:
* Suami dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika dia meningkat dewasa, dia telah memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya untuk seumur hidup. Bahkan sering pula rasa cintanya terhadapmu melebihi rasa cintanya kepada ibunya sendiri.
* Suami dibesarkan sebagai pria yang ditanggung nafkahnya oleh ayah dan ibunya sampai dia meningkat dewasa. Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad untuk menanggung nafkahmu. Seorang perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan darah seperti ayah dan ibunya.
* Suami rela menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anak dan dirimu. Padahal di sisi ALLAH SWT, engkau lebih dihormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya. Namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri karena dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik darinya di sisi ALLAH SWT.
* Suami berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Sedangkan engkau seringkali mengadukan masalahmu ke dia dengan harapan dia mampu memberikan solusi. Padahal disaat kamu sedang mengadu itu, dia sedang memiliki masalah yang lebih besar, namun tetap saja masalahmu di utamakan ketimbang masalah yang dihadapi olehnya.
* Suami berusaha memahami bahasa diammu, bahasa tangisanmu sedangkan engkau terkadang hanya mampu memahami bahasa lisannya saja. Itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kali.
* Bila engkau melakukan dosa, maka dia akan ikut terseret ke neraka karena dia bertanggung jawab akan maksiat yang telah engkau lakukan. Namun bila dia berbuat dosa, engkau tidak akan pernah dituntut ke neraka. Karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggungjawabkannya sendiri.
Seorang pria bertanggung jawab 4 orang wanita dalam hidupnya yaitu ibunya, kakak / adik perempuannya, istrinya dan anak perempuannya.
Dan seorang wanita memiliki 4 orang yang bertanggung jawab atas dirinya yaitu ayahnya, abang / adik lelakinya, suami dan anaknya.
Tidak
perlu sering mempertanyakan siapa yang lebih besar kewajiban dan tanggungjawabnya
karena masing-masing punya tangunggjawab yang telah dipertanggungjawabkan
kepada diri masing-masing. Sebaliknya
tanya diri sendiri apakah sudah menjalankan kewajiban tersebut atau belum.
Semoga bermanfaat...
0 comments:
Post a Comment