Di akun Facebook pribadinya, Putri mantan Ketua Umum PP
Muhammadiyah Amien Rais, Tasniem Fauzia, membuat surat terbuka yang ditujukan
kepada Jokowi. Arikel yang ditulisnya dari Kota Nijmegen, Belanda
itu, mempertanyakan mengapa Jokowi yang dihormatinya begitu dipuja-puja Amerika
Serikat. Tiba-tiba saja Jokowi dimuat di majalah Fortune.
Tasniem mempertanyakan, bagaimana nantinya Jokowi bisa
duduk berdiplomasi dengan petinggi negeri Paman Sam itu.
Ternyata, tulisan putri keempat Amien itu mendapat banyak
komen negatif dari para pendukung Jokowi. Hal itu terlihat dari foto profil
pemberi komentar yang rata-rata bergambar angka 2 dengan warna merah di
sebelahnya.
Bahkan, tidak sedikit yang mencaci-maki ayah Tasniem
gara-gara ia menulis surat kepada capres yang diusung PDI Perjuangan itu.
Hingga kini, sedikitnya lebih 500 komentar dan 900 akun pertemanan yang
menyukai artikel tersebut.
Berikut isi surat terbuka Tasniem:
Jika anda, siapa saja yang membaca ini kenal dengan Bapak
Jokowi, Mohon sampaikan surat ini kepada beliau.
Suratku untuk Yang Terhormat Bapak Jokowi,
Yang saya hormati Bapak Jokowi calon presiden Indonesia,
Dear Pak Jokowi, ini adalah surat dari salah satu anak
bangsa Indonesia, yang ingin menyatakan beberapa hal kepada Bapak, semoga
ketika Bapak membaca surat ini, Bapak sedang sendiri, dan bisa menggunakan
surat ini untuk perenungan Bapak secara pribadi.
Yang terhormat bapak Jokowi, ketika anda mengucapkan
sumpah di bawah Al-Quran untuk menjadi gubernur DKI Jakarta, apakah anda masih
ingat itu Pak? Mengapa bapak seolah-olah lupa dengan janji bapak kepada
masyarakat dan juga janji bapak kepada Tuhan YME untuk melaksanakan tugas bapak
hingga Jakarta beres? Saya hanya berharap Bapak masih ingat janji dan sumpah
itu. Sebuah sumpah dan janji bukankah harus ditepati Pak…
Yang terhormat bapak Jokowi, apakah menurut Bapak,
menurut hati nurani Bapak yang paling terdalam, Bapak mampu memimpin 250juta
manusia dan rakyat Indonesia? Sedangkan tanggung jawab di Jakarta saja belum
terpenuhi, Bapak malah mau mencoba mengemban tanggung jawab yang lebih berat
lagi? ِِِApakah anda yakin MAMPU mengemban amanat 250 juta
rakyat Indonesia yang kebanyakan masih kelaparan ini Bapak?
Saya mohon Bapak bisa menggunakan hati nurani Bapak,
pikiran jernih Bapak, bertanya kepada diri sendiri, “Apakah saya mampu? Apakah
saya punya kapabilitas untuk menjadi pemimpin dari tugas dan amanah yang tidak
main-main ini?”
Yang terhormat Bapak Jokowi, saya mohon anda mau
menanyakan kepada batin bersih dan batin suci Bapak, untuk bertanya kepada diri
sendiri, apakah jika nanti anda terpilih menjadi presiden, tidak akan ada lagi
pengaruh dari Ibu Megawati di mana Bapak punya keterikatan yang sangat besar
dengan beliau, bahkan kita semua tahu ketika beliau menyuruh anda menjadi
capres, anda pun harus nurut kepada Ibu Megawati, dan melanggar sumpah Bapak
ketika menjadi Gubernur Jakarta?
Bapak, mohon tanyakan kepada sanubari Bapak yang
terdalam, dari mana anda dan team Anda akan mendapatkan dana yang begitu besar
untuk melakukan program-program yang nanti akan Anda implementasikan jika
menjadi presiden, semua program yang Bapak sebutkan ketika debat beberapa waktu
silam, seperti pembelian drone, program kesehatan, pendidikan, dan lainnya itu
semua, butuh dana, dan dari mana asalnya selain dari menaikkan pajak Pak?
Kalau dari Pak Prabowo sudah sangat jelas, akan
diamankannya kekayaan alam bangsa Indonesia yang bocor yang nilainya ribuan
triliun itu pertahunnya untuk dijadikan modal program-program kebaikan
pendidikan dan kesehatan. Kalau dari Bapak, dari mana Pak dananya? Sedangkan
sekarang APBN kita sudah dalam kondisi defisit?
Pak Jokowi, mohon Anda tanyakan ke lubuk hati Anda yang
paling terdalam pertanyaan ini, “Apakah saya bisa berjanji kepada diri saya
sendiri dan Tuhan YME untuk membela NKRI dari penjajahan asing dalam bentuk
penguasaan kekayaan alam kita, sumber daya minyak, gas, tembaga, emas,semua
tambang mineral kita, kekayaan darat, laut, udara Indonesia?” dan “Apakah saya
sanggup dan punya keberanian untuk melakukan renegosiasi dengan pihak asing
yang mengklaim pulau-pulau Indonesia sebagai daerah wilayah mereka?Apakah saya
yakin saya punya kemampuan untuk memimpin dan mempertahankan keutuhan bangsa
kita ini?”
Bapak Jokowi yang saya hormati, anda begitu
disanjung-sanjung oleh Amerika, Anda dimasukkan di majalah Fortune misalnya,
dan kita tahu kebanyakan penguasa kekayaan alam di Indonesia ini adalah negara
Amerika yang selalu memuji-muji anda. Apakah jika nanti Anda harus duduk
berdiplomasi dengan negara amerika atau negara adidaya mana pun yang telah
menguasai hajat hidup kami orang banyak ini, anda bisa LEBIH mengutamakan
kepentingan kami sebagai rakyat Indonesia?
Pak Jokowi, ada satu hal yang Amerika lupa, Founding
Father kita pernah berpesan kepada kita semua bangsa Indonesia:
“Ingatlah…ingatlah…ingat pesanku lagi: Jika engkau mencari pemimpin, carilah
yang dibenci, ditakuti, atau dicacimaki asing, karena itu yang benar. Pemimpin
tersebut akan membelamu di atas kepentingan asing. Dan janganlah kamu memilih
pemimpin yang dipuja-puja asing, karna ia akan memperdayaimu”
Bapak Jokowi yang terhormat, ada satu pertanyaan yang
sangat mengganjal batin kami, dalam karir Pak Jokowi beberapa tahun terakhir
ini, Bapak sering blusukan ke tempat-tempat, dan sering diikuti dan diliput
oleh wartawan. Pak Jokowi juga sempat masuk got dalam suatu acara, dan di situ
banyak sekali wartawan meliput.
Yang ingin saya tanyakan Pak, dan ini mohon di jawab
dengan hati nurani saja, apakah tidak terbersit sama sekali, Bapak kemana-mana,
sering ada wartawan yang meliput termasuk ketika masuk got ini, apakah ini
ikhlas seutuhnya, atau karna di situ ada media supaya bisa jadi bahan cerita
Pak? Bukankah akan lebih terpuji Pak jika blusukan-blusukan itu tidak perlu
diliput dan disiarkan di semua media massa?
Bapak Jokowi yang saya hormati, kemarin di debat terakhir
tentang pertahanan bangsa, Bapak bilang, “Akan kita bikin rame kalo ada yang
mau ngeklaim wilayah kita jadi wilayah mereka”, dengan bapak bilang seperti
ini, mohon tanyakan kepada hati bapak : “Apakah saya sanggup untuk mengorbankan
jiwa dan raga saya sendiri untuk tumpah darah Indonesia seperti yang telah Pak
Prabowo lakukan berkali-kali dalam jejak hidupnya?”
Bapak Jokowi, semoga bapak mau merenungkan
pertanyaan-pertanyaan, semoga Anda berkenan menjawab surat ini dengan hati
nurani Bapak. Surat ini tidak perlu dibalas, surat ini hanya untuk perenungan
pribadi Anda sebagai bangsa Indonesia yang tentunya ingin Indonesia ini menjadi
negara yang bermartabat, berdaulat, adil, makmur, dan rakyatnya tidak terjajah
lagi oleh bangsa asing. Sekali lagi, tanyakan kepada diri sendiri “Apakah saya
mampu?”
Surat tulus dari anak bangsa Indonesia,
Nijmegen,
26 Juni 2014
Tasniem Fauzia
(facebook/republika)
0 comments:
Post a Comment