[KETERLALUAN], Anak Memaki Ibu Kandung Di Twitter, Salah
Siapa?
Surga ditelapak kaki ibu. Kata-kata ini harusnya menjadi
pegangan bagi seorang anak. Namun apa yang terjadi sekarang sungguh membuat
kita mengelus dada. Entah kata apa yang tepat untuk menyebut manusia yang tega
memaki-maki ibu kandungnya sendiri. Inikah yang dinamakan pertanda bahwa kiamat
telah benar-benar dekat. Tak ada lagi tata karma, tak ada lagi rasa hormat anak
terhadap orang tua kandung. Walau mengungkapkannya lewat jejaring sosial
twitter, tetapi sungguh amat sangat durhakanya seorang anak memaki-maki ibu
kandungnya sendiri dengan sebutan : anjing, babi, bangsat dan kata-kata
menjijikkan lainnya.
Kebanyakan orang-orang yang tega melakukan ini adalah dari
kalangan anak muda yang tidak terima dengan perlakuan ibu mereka. Kemudian
mereka melampiaskannya lewat twitter dengan kata-kata biadab.
Bagaimana perasaan Anda jika membaca beberapa postingan
mereka di twitter seperti di bawah ini :
Adakah tersisa nurani mereka sebagai manusia yang beradab.
Mereka lupa pada pengorbanan sang ibu saat mengandung mereka dan bertaruh nyawa
pada saat melahirkannya. Andai kebiadaban itu mereka dilakukan atas dasar sikap
orang tua kepada mereka yang mungkin menyakitkanpun, kelakuan mereka tetap
tidak pantas. Apalagi mereka melakukan itu kebanyakan hanya dikarenakan masalah
sepele, misalnya karena merasa kesal disuruh-suruh, atau tidak terima diberi
nasehat dan sebab-sebab kecil lainnya.
Orang tua mana yang menginginkan anaknya hidup sengsara.
Mereka pasti menginginkan kelak anaknya tidak tersesat dan tentunya bisa hidup
bahagia. Orangtua tidak menuntut balasan atas segala pengorbanannya terhadap
anak. Mendapati anaknya bisa hidup bahagia saja, mereka sudah pasti akan sangat
bersyukur. Tetapi jika melihat fakta seperti di atas, hati orang tua mana yang
tidak akan hancur
Mungkin semua kesalahan itu tidak bisa kita arahkan pada
anak-anak. Lingkungan keluarga, masyarakat dan pergaulan bisa membentuk anak
bersikap seperti itu. Sehingga tentu saja hal ini bisa menjadi bahan untuk kita
semua ber-instropeksi diri, sudah benarkah selama ini kita bersikap dan
mendidik putra-putri kita?
Semoga artikel yang diolah dari sumber Vemale.com dan kompas
ini bisa menjadi kewaspadaan terutam bagi para orangtua dalam mengawasi
pergaulan putra-putrinya. Dan para pelaku di akun-akun twitter di atas segera
bertobat.
Saya setuju dengan pandangan ini : Mungkin semua kesalahan itu tidak bisa kita arahkan pada anak-anak. Lingkungan keluarga, masyarakat dan pergaulan bisa membentuk anak bersikap seperti itu. Sehingga tentu saja hal ini bisa menjadi bahan untuk kita semua ber-instropeksi diri, sudah benarkah selama ini kita bersikap dan mendidik putra-putri kita?
ReplyDeleteTerima kasih dengan info membuka minda ini.
Salam kenal. Saya sudah follow blog ini. :)
untuk instropeksi kita semua ukhti...semoga kita bisa mendidik anak-anak kita dengan benar. Terimakasih sudah follow blog ini...
ReplyDelete